Detektor Inverting dengan Vref = -

[menuju akhir]

1. Tujuan [KEMBALI]

  • Mempelajari rangkaian detektor inverting amplifier vref = -
  • Mempelajari prinsip kerja rangkaian detektor inverting amplifier vref = -          
  • 2. Alat dan Bahan [kembali]

        a. Alat

            1). Baterai


                    Baterai pada rangkaian ini digunakan sebagai sumber energi listrik atau sumber tegangan                     untuk menjalankan rangkaian.

    2). Osiloskop



                    
    yaitu alat ukur elektronika yang bisa memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi jadi gambar grafik


    3). Signal Generator



                    
    Perangkat atau instrumen elektronik yang menghasilkan sinyal kontinu dan diskrit seperti analog dan digital


        b. Bahan

            1). Resistor

                    
    berfungsi membatasi arus listrik yang mengalir pada rangkaian elektronika

                Spesifikasi resistor



        

          


            2). Op-amp

    berfungsi sebagai penguat sinyal listrik

               
            3). Ground




           


        a. Resistor

    Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

    Simbol resistor sebagai berikut :


    Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.

    Nilai Toleransi Resistor

    Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).

    Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.

    Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.

    Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :

    kode warna resistor,rumus resistor,warna resistor

    Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna

    Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.

    Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna

    Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.

    Resistor Dengan 6 Cincin Warna

    Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.


    Rumus Resistor:

        Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :


    Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan


    Mencari resistansi total dalam rangkaian dapat menggunakan :

    Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

    Dimana :

    Rtotal = Total Nilai Resistor

    R1 = Resistor ke-1

    R2 = Resistor ke-2

    R3 = Resistor ke-3

    Rn = Resistor ke-n

    Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

    Dimana :

    Rtotal = Total Nilai Resistor

    R1 = Resistor ke-1

    R2 = Resistor ke-2

    R3 = Resistor ke-3

    Rn = Resistor ke-n

          

            b. Op-amp

    Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi  dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output. Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sebagai berikut : 


    Rumus penguatan op-amp 
        - Op-amp inverting

                Av = – ( Rf / Ri )

        - Op-amp non-inverting

                Av = ( Rf / Ri ) + 1


    Gelombang input dan output op-amp



       
            c. Ground

    Suatu komponen listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah.

    Simbol di proteus:




            d. Power Supply

    Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika. Power supply atau catu daya adalah suatu alat atau perangkat elektronik yang berfungsi untuk merubah arus AC menjadi arus DC untuk memberi daya suatu perangkat keras lainnya. Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak-balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah. Power supply/unit catu daya secara efektif harus mengisolasi rangkaian internal  dari  jaringan  utama,  dan  biasanya  harus  dilengkapi  dengan pembatas  arus  otomatis  atau  pemutus  bila  terjadi  beban  lebih  atau hubung  singkat.  Bila  pada  saat  terjadinya  kesalahan  catu  daya, tegangan  keluaran DC meningkat  di  atas  suatu  nilai  aman maksimum untuk rangkaian internal, maka daya secara otomatis harus diputuskan.

    Simbol di proteus:



         




    Gambar Rangkaian



    Prosedur Percobaan
    • Siapkan alat dan bahan (opamp, baterai, vsine, resistor, osiloskop, signal generator)
    • Letakkan alat dan bahan tersebut, seperti gambar rangkaian
    • Lalu sambungkan baterai ke kaki non inverting op amp
    • Lalu sambungkan vsine ke kaki inverting opamp
    • Lalu sambungkan kaki output op amp ke resistor
    • Lalu sambungkan ground di bawah rangkaian
    • Jalankan simulasinya

    Prinsip Kerja 
        
       Pada rangkaian ini, Kaki non-inverting amplifier dihubungkan ke sumber tegangan baterai negatif (Vref = - ), kemudian kaki inverting amplifier juga dihubungkan ke sumber tegangan vsine, selanjutnya output dari opamp dihubungkan ke resistor. untuk melihat gelombang yang dihasilkan pada rangkaian detektor inverting amplifier, maka kita menggunakan osiloskop dan signal generator yang dihubungkan ke kaki inverting opamp. 

    Video

        

       
        Download Rangkaian disini
        Download Video disini
        Download Datasheet Resistor disini
        Download Datasheet Opamp disini
        Download Datasheet Dioda disini
        Download Datasheet Osiloskop disini 
        Download Datasheet Signal Generator disini


    [menuju awal]








    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar