a. Dapat memahami dan dapat membuat
rangkaian aplikasi elektronika sederhana
1.
Resistor
Resistor berfungsi untuk
menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
elektronika.
Cara mencari nilai resistor pada 4 gelang warna:
Cara mencari nilai resistor pada 4 gelang warna:
Masukkan angka dari kode warna Gelang ke 1
Masukkan angka dari kode warna Gelang ke 2
Masukkan angka dari kode warna Gelang ke 3
Masukkan jumlah nol dari kode warna Gelang ke 4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
2.
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi
tegangan, dan modulasi sinyal.
3.
Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada
sistem alarm.
4.
SCR
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah
Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih
termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung
thiratron.
5.
Kapasitor
Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan arus atau tegangan
listrik.
Cara dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor :
Cara dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z.Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
6.
Baterai
Baterai adalah alat elektronik yang berfungsi menyediakan
arus listrik dengan menyimpan energi potensi listrik dalam bentuk sel
elektrokimia (sel volta). Ketika kutub posittif dan negatif baterai di
hubungkan, potensi listrik kedua kutub akan menyebabkan arus listrik mengalir.
7.
Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua
terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser),
potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali
suara pada penguat.
8.
Switch
Fungsi switch pada rangkaian elektronika sesungguhnya
alat yang dapat atau memiliki fungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik (arus listrik).
9.
LDR
Light Dependent Resistor
atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai
resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai
Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan
menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light
Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima
sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam
kondisi gelap.
a.
Sensor LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu
komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai
sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat
bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka
akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit
cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi
semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
b.
SCR
Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat
dengan SCR adalah Dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dengan
Dioda pada umumnya yang hanya mempunyai 2 kaki terminal, SCR adalah dioda yang
memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3 pada SCR tersebut dinamai dengan
Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi sebagai pengendali (Control),
sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda pada umumnya yaitu Terminal
“Anoda” dan Terminal “Katoda”.
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda
normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk
dapat mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif
sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke
Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun
tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan. Untuk
membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan
hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding
atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena
masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada
dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu menurunkan
tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.
c.
Buzzer
Bel atau bunyi bip adalah perangkat pensinyalan audio,
yang mungkin mekanis, elektromekanis, atau piezoelektrik. Penggunaan umum
buzzer dan bip termasuk perangkat alarm, timer, dan konfirmasi input pengguna
seperti klik mouse atau penekanan tombol.
Pada LDR yang merupakan suatu komponen resistor yang dapat
diubah-ubah nilai resitansinya dengan cara perubahan terhadap intensitas
cahaya, maka kita dapat menggunakannya untuk menjadi sensor atau pendeteksi
adanya maling.
Rangkaian alarm anti maling ini
merupakan rangkaian elektronika sederhana yang prinsip kerjanya menggunakan
sensor cahaya berupa LDR. Seperti halnya di film-film action. Anda bisa
menggunakan bantuan laser mainan untuk memberikan cahaya kepada LDR. Dan
apabila sinar laser tersebut terhalang, maka LDR tidak akan mendapat cahaya dan
output yang berupa speaker akan berbunyi.
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan
variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian
elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan
menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai
hambatannya akan semakin membesar.
Download Materi [DISINI]
Download Video [DISINI]
Download Rangkaian [DISINI]
Download Datasheet Transistor [DISINI]
Download Datasheet Buzzer [DISINI]
Download Datasheet SCR [DISINI]
Download Datasheet Kapasitor [DISINI]
Download Datasheet Potensiometer [DISINI]
Download Datasheet LDR [DISINI]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar